Perbedaan Antara Utang Konsumtif dan Utang Produktif

perbedaan utang konsumtif dan utang produktif

mp3towma.com – Sebenarnya didalam hidup manusia berlaku untuk siapapun dan dimanapun, utang menjadi hal yang pastinya ingin sekali dihindari dan tidak mau melakukannya. Sebab, kebanyakan utang pribadi adalah untuk pengeluaran bersifat konsumtif.

Setiap orang dituntut untuk sadar bahwa di dalam kehidupan, setiap harinya akan menemukan hal-hal dan masalah baru yang harus dihadapi dengan masalah yang berbeda-beda pula. Terdapat banyak sekali alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan atau memilih utang menjadi jalan keluar dalam memiliki masalah, khususnya bagi mereka yang sedang mengalami anjlok keuangan dan harus tetap bisa memenuhi keperluan hidup untuk pribadi beserta keluarga.

Namun, ada pula jenis orang yang sudah menjadikan aktivitas hutang sebagai aktivitas biasa serta mempunyai pemikiran bahwa berapapun hutang dapat dicicil atau dilunasi. Walaupun kamu datang dari lapisan orang banyak harta dan bisa melakukan transaksi dengan tunai, akan tetapi jika mencicil telah menjadi kebiasaan, pastinya membayar belanjaan dengan uang tunai seperti bukan hal yang keren.

Terdapat begitu banyak masyarakat yang memilih kredit daripada membayar belanjaan dengan tunai. Di bawah terdapat pembahasan terkait  utang konsumtif dan utang produktif. Berikut penjelasannya. 

Apa itu Utang Produktif ?

Jenis utang satu ini bisa disebut sebagai utang bijak, sebab uang pinjaman yang diperoleh dapat membantu seseorang untuk bisa mendapatkan lebih banyak uang serta dapat menambah kekayaan seseorang secara bersih.

Misalnya, melakukan pinjaman dana untuk keperluan membuka usaha atau mengembangkan bisnis yang sudah ada, tentu hal tersebut menjadi salah satu upaya seseorang agar bisa meningkatkan penghasilan dari usaha mereka.

Dana modal ini nantinya akan diputar sehingga menghasilkan laba, keuntungannya bisa digunakan sebagian untuk mencicil utang, lambat laun utang kamu akan lunas dan usaha kamu pun juga berhasil berkembang.

Selain itu, utang produktif juga termasuk dalam pembelian rumah atau properti, aktivitas ini pastinya masuk ke jenis utang produktif sebab  harga dari sebuah hunian semakin lama akan semakin mengalami peningkatan dan otomatis akan meningkatkan harta kekayaan yang kamu miliki nantinya.

perbedaan utang konsumtif dan utang produktif

Untuk bidang lain yakni pendidikan, tidak sedikit masyarakat yang meminjam uang untuk keperluan meneruskan pendidikan yang tinggi. Tentu ini masuk ke jenis utang produktif sebab memiliki pendidikan tinggi ada kaitannya dengan seseorang mempunyai ilmu dan peluang untuk mendapatkan pekerjaan nantinya dan bisa menghasilkan.

Investasi pun masuk ke dalam utang produktif, ini adalah salah cara agar bisa memperoleh penghasilan tinggi di masa akan datang lewat program investasi.

Baca Juga : Pilihan Bisnis Franchise Kopi Susu Kekinian

Apa itu Utang Konsumtif ?

Jenis utang konsumtif bisa dilihat dari pembelian sebuah barang atau produk yang dimana nilai dari produk tersebut akan selalu turun seiring berjalannya waktu serta sama sekali tidak menghasilkan apa apa bagi pemiliknya.

Misalnya seperti meminjam uang yang nantinya digunakan untuk membelanjakan pakaian kekinian, makan-makan mewah di luar rumah, membeli sepatu dan sejenisnya yang dimana semua barang dibeli cuma untuk dijadikan bahan bergaya.

Cobalah untuk tidak mudah tergiur oleh sebuah brand, sebaiknya kamu membeli sebuah barang memang karena melihat fungsinya dan sesuai yang kamu butuhkan. Selain itu membeli kendaraan seperti mobil pribadi tergolong utang jenis hutang produktif yang biasa mereka beli karena terdorong rasa gengsi saja tanpa ada tujuan lain.

Apalagi kamu membeli sebuah kendaraan lewat sistem utang, yang berarti aka nada beban bunga yang pastinya cukup besar jika dijumlahkan, parahnya lag jikakendaraan tersebut dijual harganya pun bisa turun drastis, belum lagi jika kendaraan atau mobil tersebut mengalami kerusakan, yang membutuhkan perawatan dan semuanya pasti memerlukan uang.

Tips Menghindar dari Hutang Konsumtif

Bedanya antara jenis utang konsumtif dan utang produktif adalah ketika seseorang mempunyai utang produktif yang dimana mempunyai pendapatan tambahan yang nantinya bisa digunakan untuk mencicil hutang yang ada.

Sementara untuk utang konsumtif seseorang akan sangat rentan terkena situasi hutang menumpuk dan mengalami kerusakan finansial di masa depan.

Jika kamu mempunyai rencana untuk membeli suatu barang atau produk yang cenderung konsumtif, upayakan untuk memikirkannya terlebih dahulu, dan menimbang apakah barang yang kamu akan membeli memang sangat dibutuhkan atau hanya hasrat yang muncul karena nafsu saja.

Kamu bisa menyusun daftar belanja atau anggaran yang dialokasikan sesuai kebutuhan harian dan bulan kamu. Hal ini akan bisa menghindarkan kamu dalam melakukan aktivitas konsumtif. Kesadaran harus dimulai dari dalam diri pribadi seseorang. Renungkan bahwa sifat konsumtif merupakan hal yang tidak menghasilkan apa-apa bahkan hanya akan merusak kesehatan keuangan kamu di masa depan.

Kesimpulan

Memilih utang juga dapat dianggap sebagai jalan keluar, namun kamu juga harus memposisikan utang jangan menjadi prioritas utama ketika terjadi masalah-masalah keuangan pada diri kamu. Tapi, jika kondisi sudah sangat memaksa kamu untuk melakukan pinjaman uang dan kamu merasa bisa membayarnya, tentu hal tersebut sah-sah saja dilakukan.

Parahnya, bukti di lapangan berkata lain. Banyak sekali orang berhutang hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya saja, tanpa mereka sadari hal tersebut membuat mereka rugi.

Ketika akan berhutang kamu harus memikirkan terlebih dahulu kebutuhan yang akan kamu beli dan memenuhi kebutuhan pokok. Sekalipun kondisi memaksa kamu untuk melakukan aktivitas hutang, kamu bisa menggunakan prinsip ideal dalam berhutang yakni jangan pernah mempunyai hutang yang nilai lebih dari 30 persen penghasilan kamu perbulannya.